Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan rekrutmen Calon Pegawai Negeri
Sipil(CPNS) yang bebas dari segala bentuk intervensi,
sehingga sumber daya manusia yang didapat akan unggul, berkualitas dan memiliki
integritas tinggi.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Biro Kepegawaian Kemenag Dr. H. Mahsusi dalam
sambutannya mewaliki Sekjen Kemenag Bahrul Hayat pada penyerahan Sertifikat
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 Rekrutmen CPNS dari PT SGS Indonesia kepada
Kementerian Agama di Jakarta, Senin (17/12).
“Jika rekrutmen itu dilakukan bebas dari intervensi, maka Insya-Allah
hasilnya akan objektif,” tegas Mahsusi,
Ia menjelaskan sistem itu tak mudah, namun Biro Kepegawaian sudah melakukan
analisis jabatan, analisa beban kerja, retribusi pegawai, penugasan pegawai
sebagai dasar guna menentukan rekrutmen pegawai, termasuk pemetaan pegawai pada
2013 sebagai dasar formasi tambahan PNS.
Penyerahan ISO 9001 : 2008 tersebut dimaksudkan
untuk perbaikan rekrutmen CPNS tahun 2013. Seluruh
kebutuhan instrumen pengujian atau tes telah disiapkan sedemikian rupa,
sehingga efektifitas bisa dicapai.
Semua itu didukung metode yang disesuaikan dengan kebutuhan reformasi
birokrasi, karena itu ia pun berharap adanya koordinasi lebih mantap untuk
mengawal seluruh pelaksanaan ujian CPNS tersebut.
Kepala Biro Kepegawaian itu tak menjelaskan bulan apa rekrutmen akan
dimulai. Tapi, yang jelas pada tahun 2013 akan ada rekrutmen dengan jumlah yang
belum diketahui pula.
Dalam paparannya, ia pun mengakui setiap kali dilakukan rekrutmen CPNS kerap menuai kiritik dari kalangan media dan berbagai
pihak. Hal itu harus disikapi dengan menjawabnya melalui perbaikan-perbaikan,
sebab kritik yang disampaikan dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
Ia pun mengingatkan jika pada saat rekrutmen ada yang lulus tetapi kemudian
mengundurkan diri, posisinya tak bisa diganti oleh orang lain.
Formasi yang tidak terisi lantaran karena pelamar yang lulus kemudian
mengundurkan diri, lanjutnya, harus dikembalikan ke Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Ke depan, hasil rekrutmen harus sesuai dengan penempatan yang dibutuhkan.
Tidak boleh terjadi seseorang yang lulus dari sarjana akuntan kemudian
ditempatkan di Satuan Kerja (Satker) madrasah.
“Juga, jangan sampai ada CPNS yang ujiannya di
Jakarta tetapi dinyatakan lulus di Surabaya. Tertib administrasi dalam
rekrutmen CPNS harus transparan. Kemenag harus
mendapatkan SDM berkualitas dan baik,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Mahsusi juga mengingatkan jajarannya bahwa data
kepegawaian harus tepat. Pengalaman, ada pejabat sudah pensiun tetapi belum
mundur, sehingga kemudian yang bersangkutan harus mengembalikan uang.
Oleh karena itu pula harus hati-hati dalam menata dan memutasi seseorang PNS, termasuk pula dalam pendataan yang bersifat “pribadi”,
karena ada PNS nikah lebih dari sekali umumnya tak mau
memasukkan data anggota keluarga.
Tetapi, lanjut dia, di kemudian hari anggota keluarganya protes lantaran
berbagai hal. “Saya sering mendapat pertanyaan mengenai hal ini,” ia
menjelaskan.
Manfaat dari penerapan ISO : 2008, katanya, adalah
menciptakan mekanisme seleksi penerimaan CPNS Kemenag
yang jujur, adil, efektif, efisien, transparan dan profesional. Tak kalah
pentingnya adalah pelayanan yang mudah, ramah dan cepat kepada para pelamar CPNS.
Sumber: http://www.kemenag.go.id/
0 komentar:
Posting Komentar